Ares keluar dari mobilnya sambil membuka kacamata dan memandang ke sekitarnya. Ia mengatupkan bibir dan mengangguk. Pemandangan di lokasi itu cukup indah. Jauh dari hiruk pikuk Manhattan namun masih di New York. Terdapat sebuah danau buatan dengan lapangan yang cukup luas di sekelilingnya dengan berbagai pohon-pohon sebagai lahan terbuka hijau yang asri.
Ares berjalan ke salah satu padang dengan sedikit bukit yang menghadap ke arah danau. Ia memarkirkan mobilnya cukup jauh sehingga Ares harus berjalan sampai 200 meter untuk bisa mencapai gundukan tanah yang ditumbuhi rumput.
Shao Chen terlihat sedang duduk dengan lutut terlipat di depan dada dan menghadap ke arah danau. Ares berjalan ke arah Shao tidak membawa pengawal sama sekali. Yang ia lakukan adalah mendekat dengan tenang bahkan tanpa membawa senjata.