Perlahan Ares membalikkan tubuh Putri sehingga jadi menghadapnya. Ares sedikit menunduk meski Putri masih harus sedikit menengadahkan wajahnya menatap Ares.
"Kakak akan siapkan pernikahan kita secepatnya. Kamu boleh meminta apa pun dari Kakak. Kakak akan membelikan semua yang kamu inginkan," ujar Ares membuat Putri makin mengernyit tak mengerti. Apa yang dibicarakan oleh Ares?
"Tapi Putri belum terima lamaran Kakak?" protes Putri masih dengan hal yang sama. Ares hanya mengulum bibirnya tersenyum mengangguk.
"Kamu tinggal bilang iya dan setelah itu kita menikah!" jawab Ares dengan gampangnya. Putri jadi makin mengernyit tak suka dan memajukan bibir mungilnya yang cantik. Ares hampir saja kelepasan akan mencium bibir itu jika saja ia tak ingat momen.
"Kakak selalu gampang menanggapi sesuatu. Pernikahan bukan hal untuk dibuat mainan!" sahut Putri terdengar protes dan tak suka. Ares masih diam memandang Putri dan mengangguk.