Ares masih diam saja kala mendengar penolakan yang diucapkan oleh keluarga Alexander pada lamaran yang akan ia lakukan. Rasa tak enak itu menjalar memenuhi relung di hatinya. Rasanya ingin berteriak marah tapi mulutnya terkunci.
Dari tempatnya Mars terus memperhatikan Ares. Ia tahu jika Ares tengah memendam amarahnya karena penolakan yang ia alami. Namun sejauh ini, Ares belum berbuat apa pun. Ares masih duduk saja dan diam memandang ke depan.
"Ares?" panggil Vanylla mencoba mengejutkan Ares yang masih diam. Ares menaikkan pandangan pada ibunya dan menarik napas masih tenang.
"Aku tidak main-main, Dad. Aku serius ingin menikah dengan Putri!" tegas Ares menjawab penolakan Mars dan Bryan. Mars hanya mendehem pelan dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil menatap Ares.
"Ares, ada banyak alasan kenapa kami sepakat untuk menolak lamaran kamu. aku pun tidak setuju apalagi jika dalam situasi sekarang!" jelas Mars kemudian.