Ares masuk ke dalam kamar Putri dengan degup jantung kencang dan napas makin sesak. Rasanya ia seperti baru saja di injeksi sebuah obat yang membuatnya melayang dan ringan. Sungguh ia tak pernah bermimpi bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam kamar Putri seperti hari ini.
Putri yang masuk terlebih dahulu terlihat santai dan tak khawatir sama sekali. Ares tertegun melihat sosok yang dicintainya itu lantas meletakkan tasnya dan melepas jaket yang dipakainya.
"Sebentar ya, Kak. Putri ambil kemejanya dulu!" ujar Putri lembut meminta Ares menunggu. Ares yang berdiri hampir di tengah ruangan lalu mengangguk dan tersenyum. Putri pun masuk ke dalam ruangan yang sepertinya adalah walk in closet miliknya. Sementara Ares melihat ke sekeliling kamar itu dan tersenyum.