Ares menghela napasnya saat membaca pesan dari Jupiter yang baru masuk ke dalam ponselnya. Ujung bibirnya sedikit terangkat tapi Ares memang tak sepenuhnya bahagia.
Ia sudah tak seperti dulu saat masih merasakan cinta yang menggebu pada Putri. Meskipun saat ini, rasa cinta itu masih terus ada dengan takaran yang sama serta gairah yang tak berbeda namun ketakutan Ares lebih besar. Ia takut menyakiti Putri jika gadis itu bersamanya. Ares tak memiliki lagi kepercayaan dirinya untuk menyembuhkan luka hati Putri setelah pertunangannya dan Jupiter berakhir.
Ares pun menghela napasnya lalu mengambil dua mug sedang teh hijau hangat untuk Putri. Ia membawakan minuman untuk Putri dan dirinya mengobrol di ruang tengah. Putri yang menerima mug berisi teh hijau langsung tersenyum dan mengangguk berterima kasih pada Ares.