Jupiter melepaskan perban di tangannya dengan kesal. Usai Jelita pergi, Jupiter haru segera pergi dari ruang ICU itu. Seorang dokter yang diperintahkan oleh Nathan untuk mengecek Jupiter lantas datang dan tersenyum.
"Oke, apa sekarang kita bisa kembali?" tanya dokter itu membuat Jupiter makin kesal. Ia mengambil perban bekas itu dan memberikannya pada dokter itu dan pergi melewatinya begitu saja. Dokter itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil menghela napas.
Jupiter benar-benar kesal. Jelita tidak memutuskan Samuel Arson meskipun ia tahu jika kekasihnya itu yang memukul Jupiter sampai babak belur. Dengan wajah kesal, ia masuk kembali ke ruangannya dan Demian masih menunggu sambil mengerjakan sisa pekerjaan.
"Dasar brengsek!" umpat Jupiter dengan kesal. Jika bukan karena rumah sakit, ia mungkin sudah membanting pintu. Demian yang melihat tingkah uring-uringan sang bos langsung berdiri untuk menghampirinya.