"Kamu kira kita pacaran?" hardik Jelita dengan bola mata cantiknya yang berputar dan mendelik pada Jupiter. Jupiter menghela napas melihat wajahnya. Ia benar-benar rasanya ingin menculik Jelita dan mengurungnya di apartemen Jupiter.
"Oke, kita memang tidak pacaran, tapi kamu mengontrakku sebagai pacar bukan?" sanggah Jupiter masih separuh mengiba.
"Aku sudah membatalkannya!" tegas Jelita dengan wajah tegang juga kesal. Jupiter mendengus dan menarik napasnya berat. Jelita sudah tak mau lagi berhubungan dan diatur oleh Jupiter lagi meskipun ia tak bisa memungkiri malah memikirkan Jupiter selama dua hari mereka tak bertemu. Jupiter kemudian mendekat lagi dan hendak memegang tangan Jelita tapi ia menghindar.
"Tolonglah, bagaimana kamu bisa membatalkan kontrak itu begitu saja? itu namanya tidak adil!"