Hyun Jin hanya memandang pada bosnya, Ares tanpa bicara dan menunggu responsnya. Ares akhirnya menundukkan pandangannya menatap pada undangan itu lagi. Nama Putri memang tertera di sana sebagai pengisi acara.
Ares masih diam terpaku. Jupiter memang sudah memberikannya ijin untuk kemudian mendekati Putri. Tapi semua keberaniannya yang sempat timbul kala kejadian ciuman itu hilang seketika. Padahal Ares tak memiliki risiko lagi kecuali pertanyaan orang tua mereka yang pasti akan kebingungan. Atau mungkin lebih parah dari itu.
"Apa yang kamu pikirkan, Pak?" tanya Hyun Jin kemudian. Ares sedang rapuh dan sebenarnya butuh teman untuk bicara tapi mulutnya di kuncinya rapat-rapat.
"Utus saja orang lain sebagai perwakilanku!" ujar Ares lagi dengan nada rendah dan ragu-ragu.
"Kamu yakin?" tanya Hyun Jin sekali lagi. Ia tahu jika Ares menghindari Putri karena menyukainya. Ares tak menjawab dan meletakkan undangan itu begitu saja.