"Kak Ares?" Ares berhenti dan langsung berbalik. Ia tertegun sejenak berjarak lebih dari dua meter dari Putri yang semula berdiri di belakang dan memanggil namanya.
"Dek ..." Ares rasanya tercekat tiba-tiba. Ia tak berniat untuk tertangkap basah oleh Putri tiba-tiba seperti ini. Putri tak bergerak sama sekali dan sedang memeluk seperti sebuah buku di dadanya.
"Kakak ngikutin Putri ya?" tanya Putri dengan suara kecilnya. Ares masih diam menelan ludahnya. Ia benar-benar tertangkap basah dan makin berbohong hanya akan memperburuk keadaan.
"Kak Ares mau bicara sebentar sama kamu," jawab Ares mencoba tak langsung menjawab. Putri masih diam saja dan malah menggigit bibir bawahnya. Matanya menunduk seperti tengah mempertimbangkan dengan berpikir. Ares tak ingin memaksakan dirinya lagi.
"Kalau kamu keberatan, Kakak bisa pulang sekarang. Ga pa-pa!" ucap Ares sambil tersenyum dan hendak berbalik pergi.