Bab 122. Dita pulang ke Rumah
Sebagai seorang anak yang sudah melakukan kesalahan tentu tidak akan berani menuntut banyak kepada orang tuanya.
Karena yang ada di dalam pikiran kita itu pasti adalah rasa bersalah, tidak seharusnya melakukan itu. Jadi, apa yang akan dikatakan oleh Dita ketika menemui orang tuanya nanti pun belum terpikirkan.
Gadis itu masih sibuk berandai-andai dengan fikirannya.
sebelumnya ini tidak pernah terpikirkan di dalam hidupku, sekarang aku datang ke rumah yang dulunya setiap hari aku tempatin justru sebagai seorang tamu.
Itupun kalau aku diterima dan dipersilahkan masuk, kalau aku diusir seperti layaknya pengemis?
Sungguh benar benar sangat sulit untuk menyakinkan kedua orang tuaku untuk jangan terlalu menghakimi ku.
Jangan terlalu membebankan masalah ini kepadaku. Bukankah tidak seharusnya aku itu selalu menerima masalah, seharusnya aku bahagia.
