Aku melihat ke arah jari kelingkingku yang berada di udara itu, saling mengait dengan jari kelingking kepunyaan Ajeng.
Eeeeem.... Ini agak berlebihan tidak ya? Agak norak dan alay tidak, ya?
Tapi sesaat seperti itu, aku melihat ke arah Ajeng, dan terlihatlah oleh diriku akan bahwasanya gadis ini terlihat sangat bahagia sekarang ini.
Wajahnya terlihat berseri seri, dan matanya terlihat bercahaya, mencerminkan dan memancarkan akan harapan yang terdapat di dalam dirinya.
...Bahkan setelah perlakuanku selama ini... Bahkan setelah caraku bersikap padanya sebelum ini...
Ya sudahlah. Tak ada salahnya juga untuk hanya sekedar mengaitkan akan jari kelingking milikmu dengan jari kelingking kepunyaan sahabatmu. Sekali kali menjadi norak tidak apa apa lah.
....Tapi.. Sampai seberapa lama?
Pelan pelan, aku pun mengucapkan sesuatu. "Eeem... Ajeng...."
"Ya?" Jawab Ajeng, sembari melihat ke arah diriku.