Nama dan foto profil Chi Gui sangat kaku. Itu hanyalah nama dan foto aslinya.
Kebanyakan anak muda sekarang menggunakan foto idola, foto pemandangan, ataupun foto karakter anime. Nama pun biasanya juga sangat bervariasi dan aneh-aneh.
Memajang nama dan foto sederhana di WeChat seperti Chi Gui biasanya lebih sering dilakukan para sarjana atau orang yang lebih tua.
Qin Sheng melirik ponsel Fu Si, kemudian diam-diam ia menghelakan napas. Dalam hati, pria itu khawatir, 'Toko yang baru dibuka beberapa hari ini mungkin besok sudah gulung tikar.'
Qin Sheng tahu, Fu Si paling tidak suka dengan wanita yang terlalu baik dan sudah terasa membosankan saat dilihat.
Awalnya, Tuan Fu masih tertarik dengan Chi Gui. Namun kini setelah melihat WeChat-nya, ketertarikan itu mungkin akan menurun drastis.'
Ketika Qin Sheng masih sibuk memikirkan kemungkinan itu, tiba-tiba ia melihat Fu Si membuka foto profil Chi Gui. Tuannya itu memandanginya untuk sesaat, kemudian tertawa sambil berkata, "Imut juga."
Qin Sheng tidak bisa berkata-kata. Ia bertanya-tanya dalam hati, 'Bukankah itu jelas-jelas hanya sebuah foto formal yang sangat biasa?!'
'Dengan latar belakang merah lagi!'
'Ada apa dengan mata Tuan Fu?'
Sebelum Qin Sheng sempat membuka mulutnya, Fu Si sudah mengambil foto selfie dengan ponselnya. Pria itu langsung mengganti foto profil WeChat-nya dengan hasil selfie itu dan ID-nya pun diganti menjadi nama aslinya.
Pupil mata Qin Sheng membesar, bagaikan sudah akan keluar dari rongga matanya!
"Tuan... Tuan Fu?" Qin Sheng merasa suaranya pun seolah melayang karena terlalu terkejut, "Anda… Anda bukannya paling tidak suka dengan sesuatu yang tidak menarik dan kuno?"
Pada waktu yang sama, orang-orang yang beruntung bisa berteman dengan Fu Si di WeChat juga tidak bisa percaya dengan apa yang mereka lihat!
'Apa yang terjadi?'
'Satu menit yang lalu, bukankah foto profil dan nama Tuan Fu masih yang sangat mencolok itu?'
'Kenapa tiba-tiba Tuan Fu mengubah foto profil dan nama WeChat menjadi yang tampak serius seperti ini?'
Semua orang yang berteman dengan Fu Si di WeChat pun bertanya-tanya.
Padahal sebelum semua ini, ayah Fu Si pernah bersikeras memintanya mengubah nama dan foto profil WeChat yang sangat susah untuk diterima dan diingat oleh orang tua itu. Namun, Fu Si tetap tidak melakukannya!
Beberapa saat kemudian, WeChat Fu Si pun terus berdering tanpa henti. Semua orang menanyakan apa maksudnya dan apakah ada masalah yang terjadi. Bahkan, ada yang menelpon pria itu untuk memperingatkan bahwa WeChat-nya telah diretas.
Itu adalah WeChat pribadi Fu Si. Jadi yang bisa menjadi temannya di WeChat itu rata-rata adalah orang yang lumayan dekat dengannya.
Fu Si melihat WeChat Chi Gui telah digeser ke bawah dan hal itu membuatnya jadi tidak senang.
Fu Si tidak memedulikan pesan dari orang lain. Ia langsung mengatur WeChat Chi Gui ke yang paling atas, kemudian membuat status.
'Isinya sangat singkat dan sederhana…'
'Jomblo seperti kalian tahu apa?!'
Mereka yang merasa tersinggung oleh status Fu Si hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.
Setelah membuat status, suasana hati Fu Si jelas-jelas meningkat. Ia mengangkat kedua matanya dan menatap Qin Sheng, kemudian dengan sabar memberikan penjelasan kepada asistennya itu, hal yang jarang terjadi.
"Ini adalah foto profil pasangan khusus aku dan nona Chi, apa kamu tidak merasa ini sangat unik?"
Qin Sheng tidak mengerti…
Ada terlalu banyak hal aneh yang menggelikan, Qin Sheng bahkan tidak tahu harus mengejek Fu Si dari sisi mana.
Namun meskipun begitu, Qin Sheng tetap memberikan pujian kepada tuannya itu, "Tentu saja! Aku sangat merasa itu sangat unik! Jika dibandingkan dengan milik Anda, foto pasangan yang ada di internet pasti kalah jauh, sangat kuno! Tidak modern!"
Fu Si sangat puas dengan kata-kata Qin Sheng. Ia pun menyimpan ponselnya lalu merebahkan tubuhnya di sofa dan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya sambil berpikir, 'WeChat benar-benar hal yang sangat bagus… Bagaimana aku harus memanfaatkannya ya…'
***
Malam harinya, Wen Zhao sekali lagi memamerkan foto berupa tangkapan layar percakapannya dengan sang pacar di grup chat.
Hanya beberapa kalimat sederhana, tetapi bisa menyebarkan aura sepasang kekasih yang kuat.
Darling, malam ini makan apa?
Tentu saja makan kamu, sayang!
Seketika itu juga, grup chat itu penuh dengan balasan yang mengandung kemarahan dan peringatan dari anggota lainnya serta kata-kata Wen Zhao yang bangga dan tidak tahu malu.
Fu Si tidak memedulikan mereka. Matanya terus menatap kedua kalimat yang ada di dalam percakapan Wen Zhao dengan pacarnya.
Sesaat kemudian, Fu Si pun beralih dari grup chat dan membuka WeChat Chi Gui.
Jari tangannya yang ramping dengan cepat mengetik: Malam ini makan apa?
Chi Gui: Nasi.
Balasan yang sangat singkat.
Jangankan nuansa pacaran, kemungkinan untuk melanjutkan pembicaraan saja sudah dipadamkan tak bersisa oleh Chi Gui.
Fu Si pun terdiam. Pria itu menatap kata 'Nasi' dan kemudian tertawa terbahak-bahak.