Liang Fanfan merona malu saat melihat begitu banyak orang yang memperhatikan tubuhnya. Dia pun segera membalut tubuhnya dengan handuk yang diberikan oleh pelayan.
Peng Wusheng juga datang. Melihat cucu kesayangannya tengah dipermalukan, dia langsung marah.
Dia memiliki posisi yang penting di industri hiburan. Ia juga terkenal sangat temperamental. Melihatnya marah, semua orang akhirnya mencari alasan untuk meninggalkan tempat satu per satu.
"Fanfan, apa yang terjadi?"
Liang Fanfan mencengkram erat handuknya, dia berjalan ke lantai dua sambil menggertakkan gigi, "Ini gara-gara seorang wanita yang bernama Yan Jinyi, Kakek. Dia datang ke acaramu malam ini. Wanita itu adalah seorang simpanan, dia mendapatkan posisinya dengan cara licik. Jika dia menemuimu, jangan pernah bersikap baik padanya!"
Yan Jinyi?
Nyonya Peng saling berpandangan dengan adiknya. Gadis yang baru saja menelepon di taman itu sepertinya juga menyebut nama yang sama.