Yan Jinyi menimbang-nimbang busur di tangannya. Pengerjaannya tidak buruk, tapi rasanya masih tidak sebagus buatan paman di Desa Heiyun.
"Bagaimana cara menghitung skornya?"
Melihat bahwa Yan Jinyi bahkan tidak mengetahui hal ini sama sekali, Nyonya Wang semakin yakin bahwa dia tidak dapat memanah.
"Kita memiliki masing-masing enam anak panah. Mari kita hitung berdasarkan lingkaran yang ada pada papan, yang diambil adalah skor tertinggi dari keenam tembakan itu."
Yan Jinyi mengerjapkan mata polos, "Oke!"
Kemudian, dia meletakkan anak panah di tali busur dan menarik busurnya.
Lingkaran ke-enam.
Suara helaan nafas terdengar dari sekelilingnya.
"Oh, kurang dua lingkaran lagi. Nyonya Muda Kedua, semangat. Kamu pasti bisa menyusul."
Nyonya Wang semakin percaya diri, dia segera mulai menarik busur dan menembakkan anak panah.
"Masih lingkaran ke-delapan. Nyonya Wang sangat stabil, bagus!"