"Istriku terbiasa bersikap rendah hati." Huo Xishen tampak lembut dan perhatian. Ia membungkuk sedikit ke samping telinga Yan Jinyi, "Apa kamu lelah?"
Keduanya sangat dekat dan terlihat begitu mesra.
Para nyonya kaya itu semakin cemburu.
Tapi perlu diakui, mereka tampak sangat serasi saat berdiri berdampingan.
Pulang?
Yan Jinyi menyeringai. Orang-orang ini sengaja ingin mempermalukannya, bagaimana mungkin dia tidak memberi mereka hadiah balik?
"Jarang sekali bisa berkumpul bersama kakak-kakak. Katanya ada arena panahan di dekat sini. Aku selalu ingin mencobanya. Bisakah kita pergi ke sana?"
Yan Jinyi mengangkat kepalanya. Kedua matanya tampak berkaca-kaca. Ia menatap memelas pada Huo Xishen.
Huo Xishen tercekat, "Aku akan menemanimu bermain."
Yan Jinyi mengerjap, "Hanya kita berdua?"
"Ya."
Bagaimana mungkin? Bukankah ia berencana menghancurkan sampah-sampah ini?!