"Apa Nona menyukai pria tampan?"
Yan Jinyi tiba-tiba merasa bahwa wanita berpenampilan mahal ini memang memiliki masalah dengan IQ-nya.
'Bukankah pertanyaan ini hanyalah omong kosong? Siapapun orang normal pasti menyukai pria tampan, bukan?'
"Tergantung seberapa tampan dia."
"Oh, tampan, sangat tampan. Kebetulan sekali putraku masih lajang, selain temperamennya yang sedikit buruk, selain itu dia adalah pria sempurna. Nona, kapan-kapan aku akan mengenalkan kalian agar…"
Sebelum kata 'tahu' terucap, pengingat boarding tiba-tiba terdengar.
"Nyonya, seharusnya pengawalmu bisa lebih kompeten, jangan biarkan mereka berkeliaran lagi."
Kedua pengawal tersebut menatap punggung Yan Jinyi dengan wajah yang dipenuhi tanda tanya.
***