Zhao Xinchen menyeringai seraya berjalan angkuh ke arah Li Ankang.
Li Ankang masih membual tentang betapa baiknya kakak sepupunya padanya saat tiba-tiba ada sebuah tangan mencengkram lengannya.
"Hei, bocah ingusan! Bisa-bisanya kamu menggoda kekasihku. Apa kamu cari mati, ha!" Ucapnya sambil mendorong keras Li Ankang.
Pinggang Li Ankang terbentur meja bar hingga membuatnya meringis kesakitan.
Dia menatap marah pada Zhao Xinchen, "Siapa kamu, ha? Apa kamu tahu siapa sepupuku? Berani sekali kamu mencari masalah denganku. Apa kamu sudah bosan hidup?"
Li Ankang memang sombong, tapi Zhao Xinchen jauh lebih sombong darinya.
"Haha… Kamu tanya siapa aku? Pergilah ke berbagai bar elit di Kota Shengjing. Tanyakan apa ada yang tidak mengenalku di sana? Bocah ingusan, kamu terlalu sombong. Coba katakan padaku, memangnya siapa sepupumu itu?"