Dia berbicara dengan cara yang ramah karena melihat gadis ini berpenampilan sangat cantik. Namun, di luar dugaannya, ternyata gadis ini sangat angkuh!
Terlintas ekspresi kemarahan yang tertahan di wajah pria itu. "Apakah kamu tahu apa yang akan terjadi jika kamu berani mencari-cari masalah denganku? Aku akan membuat hidupmu susah hingga tidak mungkin tinggal lagi di Shengjing. Berpikirlah yang realistis, sekarang cepat minum-minum bersamaku sebagai permintaan maaf."
Ini adalah pertama kalinya seseorang memintanya untuk minum anggur sebagai permintaan maaf.
"Apakah kamu yakin ingin aku minum anggur sebagai permintaan maaf?"
Selalu terselip sedikit kesejukan di nada bicara Yan Jinyi. Rasanya seperti berada di mata air yang jernih di antara pegunungan, membuat pendengarnya langsung berpikir bahwa gadis cantik ini memiliki sikap yang sangat dingin saat diajak berkomunikasi.
Tapi, setelah berinteraksi dengannya, baru dapat diketahui bahwa dia adalah gadis bertemperamen dingin namun begitu menggoda.
"Tuan Muda telah jatuh cinta padamu. Setelah kita minum bersama, Tuan Muda tidak hanya menjadikanmu pacar, tetapi juga memberimu hak untuk menguasai seluruh Kota Shengjing. Bagaimana, bukankah ini kesepakatan yang bagus?"
Persetan, kesepakatan apanya yang bagus!
Yan Jinyi tersenyum tipis, lalu langsung mengangkat kepalan tinjunya dan melayangkannya ke arah pria sombong itu.
"Bahkan, kamu berani mencoba mempermainkanku. Apa kau tidak takut kehilangan nyawamu, ha? Bisa-bisanya pria yang lemah gemulai seperti ini mau menjadi pacarku. Apa kau sedang bermimpi?"
Tinju Yan Jinyi mendarat di wajah pria itu dengan kuat, dan wajah tampannya seketika menjadi bengkak.
"Brengsek! Beraninya kau memukulku. Apa yang kalian lakukan! Kenapa diam saja begitu! Cepat ikat jalang ini. Aku akan memberinya pelajaran sendiri!"
Pria itu adalah Zhao Xinchen, anak konglomerat yang terkenal suka menggertak siapapun di bar ini.
Sekelompok pria dan wanita mengitari Yan Jinyi satu demi satu. Perhatian orang-orang di sekitar tertuju pada wajah pria itu, yang bengkak karena dipukuli. Terlebih lagi, pelakunya adalah seorang wanita cantik dengan tubuh yang cukup bagus. Mereka semua segera mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil foto.
Suasana di dalam bar pun menjadi ricuh. Zhao Xinchen menutupi wajahnya dan menyadari kilatan cahaya kamera yang berkedip-kedip di sekelilingnya. Dia berteriak dengan tatapan mata yang memancarkan cahaya ganas, "Siapa yang berani mengambil fotoku? Coba saja kalau kalian tidak ingin hidup tenang lagi di Shengjing!"
Sialan, Zhao Xinchen dari dulu selalu menjadi objek sanjungan orang lain. Tak pernah sekali pun dia dipukuli hingga seperti ini, apalagi yang melakukannya adalah seorang wanita.
Dia menatap Yan Jinyi, yang berdiri di sana sambil dikelilingi oleh banyak orang. Kemudian dia mengambil sebotol anggur putih di atas meja dan menyerahkannya pada Yan Jinyi. "Sekarang, kau minum sebotol anggur ini dan bersujud minta ampun padaku sebanyak 3 kali. Kalau tidak, jangan harap kau dapat keluar dari sini."
Yan Jinyi merapikan poni di depan dahinya. Ketika mendengar kata-kata itu, dia mendongak dengan malas dan hanya melirik botol anggur putih itu sekilas. Kemudian segera membuang muka mengalihkan pandangannya, "Siapa yang berani menggangguku duluan? Jangan salahkan aku kalau tidak bersikap sopan."
Nada bicaranya terdengar begitu dingin, dan sepasang mata indahnya diliputi cahaya tajam.
Sinar laser bar yang menyilaukan menyinari tubuh Yan Jinyi dari waktu ke waktu. Suara musik yang berdentum dinamis terdengar di telinga semua orang.
Entah kenapa, Zhao Xinchen dan yang lainnya dapat merasakan aura mengintimidasi yang keluar dari tubuh Yan Jinyi.
"Kamu itu hanya wanita rendahan yang datang ke tempat ini untuk bergaul dengan orang-orang kelas atas. Percaya diri sekali kamu! Kamu pikir aku tertarik dengan wajahmu ini? Apa kamu…."
"Masih bocah bau kencur saja bicaranya sudah tidak sopan. Kurasa acar bawang putih yang disimpan di ruang bawah tanah selama ratusan tahun pun tidak akan menimbulkan bau sebusuk mulutmu." Yan Jinyi memutar lehernya dan melangkah maju dengan satu kaki, lalu meraih botol anggur tersebut dan mulai menuangkannya ke tubuh Zhao Xinchen.
"Dasar pecundang lemah, beraninya kau menyuruhku menemanimu minum-minum! Apa kau tidak pernah berkaca? Kau itu laki-laki atau perempuan?"
Yan Jinyi jelas-jelas mengejek Zhao Xinchen yang seperti perempuan.
Zhao Xinchen juga benar-benar kesal, "Kenapa kalian masih diam saja! Cepat laksanakan perintahku, buat gadis jalang ini sadar apa statusnya hari ini juga."
Seorang pelayan yang bersembunyi di belakang kerumunan melihat kericuhan ini. Dia menyadari kalau tadi wanita itu datang bersama Huo Sanshao. Jadi, dia bergegas berlari ke lantai dua.
Huo Zixing sedang bermain dadu dengan sekelompok teman-temannya. Tepat ketika keseruan permainan mereka sedang mencapai puncaknya, pintu ruangan didorong hingga terbuka.
Alis indahnya mengernyit tidak senang. Sebelum dia melontarkan protesnya, orang tersebut cepat-cepat berujar, "San Shao, wanita cantik yang baru saja datang bersama Anda sedang berkelahi dengan Tuan Zhao di lantai bawah!"
Seorang wanita yang datang bersama Huo Sanshao… Kapan dia datang ke sini bersama seorang wanita?
Huo Zixing baru saja hendak mengangkat tangannya, namun seketika dia membeku di tempat.
Sialan!
Tidak mungkin Yan Jinyi, kan?