Jam menunjukkan pukul sepuluh, itu tandanya sebentar lagi Abra akan datang menjemput mereka, iya jadi sudah hampir sebulan ini Abra rutin antar jemput mereka, karena Abra juga pengusaha yang waktunya fleksibel jadi gak masalah buat Abra melakukannya.
"Ehem, Mas maaf mau tanya kalau pantai yang paling dekat dari lokasi kita kira-kira ada ga ya?" Ica mencoba memecah keheningan yang hampir sebulan ini membatu.
"Ooh ada kok, namanya pantai Salju dan lokasinya ga jauh kok dari Mall ini," jawab Abra bersahabat.
"Iya kita uda hampir empat bulan disini tapi belum pernah jalan-jalan," Ica kembali bicara
"Waduh kasiannya, pantes ya wajahnya pada tegang ternyata karena kurang piknik ya hehe," Abra meledek dengan nada bercandanya
"Iya mas, habis mau pergi pun kita masih takut kalau cuma berempat," sahut Ica mengandung maksud.
"Yaudah.. kalau mau nanti hari libur kalian saya anterin deh ke pantai, biar wajahnya ga tegang lagi," tawar Abra.
"MAU BANGET," sorak mereka berempat bersamaan.
Mereka pun saling pandang, tak menyangka kalau jawaban mereka bisa kompak dan bikin Abra kaget, tapi Mas Abra kalo kaget makin cute dehhh
"Ahh makin meleleh," goda wati pelan yang hanya didengar oleh temannya Dita dan Sari yang duduk disampingnya.
"Sssttt!!" sahut Dita dan Sari bersamaan.
"Oke sudah sampai, selamat bekerja ya cewek-cewek manis," goda Abra.
Tidak seperti biasanya Abra yang hanya menjawab sama-sama saat mereka bilang terimakasih mas, hari ini lebih bersahabat dan agak sedikit nakal dan menggoda ya, apa memang sebenarnya Abra memang laki-laki yang sok cool saja, hmm kita lihat saja nanti ya kawan-kawan.
Setibanya di salon mereka mulai merapikan dan mempercantik diri masing-masing, seiring berjalannya waktu masing-masing dari mereka mulai mahir memainkan peralatan make up dan memoles wajah mereka agar kelihatan cantik dan menarik, begitupun dengan Sari dia sudah terlihat amat sangat berbeda kulitnya semakin hari semakin cerah, rambutnya yang dulu mengembang sekarang sudah bisa diluruskan setiap harinya, dan setiap melihat cermin selalu terucap didalam hatinya
'Cantik banget aku sekarang ya,' puji Sari pada dirinya sendiri
Begitupun dengan Dita, Wati dan Icha merekapun memiliki kecantikan masing-masing dan daya tarik tersendiri, mereka sekarang telah menemukan kepercayaan diri mereka sehingga membuat mereka berempat berani bersaing memperebutkan hati mas Abra.
Hmmm, kira-kira siapa ya yang akan memenangkan hati Mas Abra dan siapa sih sebenarnya yang pas dengan tipe cewek idaman Mas Abra?..dan apa mungkin mas Abra bisa menyukai salah satu diantara mereka.ikuti saja alurnya ya.
Hari ini hari senin, dimana hari ini hari libur mereka tapi berbeda dengan libur sebelumnya, libur kali ini terasa lebih spesial karena mereka akan mendapat dua kejutan sekaligus.
"Gaes... hari ini kita gajian full pertama kita," sorak Ica.
"Iya dan hari ini kita nge date sama Mas Abra," Wati ikut bersorak.
"Ayo kasih penampilan terbaik buat nge date pertama kita, mana tau salah satu dari kita ada yang bikin Mas Abra kepincut," goda Dita.
"Iya ya, mana tau salah satu dari kita ada yang jodoh sama Mas Abra," Sari menyahuti.
"Nggak jodoh juga gak apa-apa, yang penting sudah pernah pacaran sama Mas Abra," sahut Ica
"Lho kok gitu sih ca, kan kalau pacaran aja nggak jadi suami sama aja donk patah hati," tanya Dita heran.
"Aihhh, kolot banget sih Dit, kita tu masih muda entar dulu mikirin suami yang penting kita happy dulu, pacaran itu enak banget lho," goda Ica.
"Iya benar, aku juga belum mikirin nikah maunya pacaran dulu sama cowok-cowok ganteng," Wati sependapat.
"Aku penasaran deh, emang enak ya pacaran itu soalnya aku kan belum pernah pacaran," Sari dengan polosnya.
"Hahahaha… masa sih," seru Ica dan Wati bersamaan.
"Yaudah semoga kamu cepat dapet pacar ya sar, biar tau enaknya gimana," goda icha
Tak terasa sambil diiringi bercandaan dan obrolan kecil mereka, mereka sudah siap dengan OOTD nya masing-masing hari ini.
Dita terlihat simple dengan celana jeans dan baju kemejanya
Wati terlihat cute dengan overal di bawah lututnya
Wah ada yang terlihat sudah mulai tahu fashion ni, Sari gadis pemalu yang minderan sekarang nampak aduhai dengan baju kaos feminim dan celana jeansnya
"Eitsss, icha mana ya..?" Tanya wati
"Ini lho aku, masih disini sama kalian," sahut Ica keluar dari kamarnya ia nampak cantik dan seksi dengan minidress pink motif bunga-bunga, yang pas di badannya dan memperlihatkan sebagian paha mulusnya
"Wuidih kamu cakep banget ca," puji Wati
"Ah masa sih, biasa aja ah," sahut Ica sambil memutar badannya seolah memperlihatkan kecantikannya.
"Kamu nggak takut hitam ca, pake baju pendek gitu dipantai kan lumayan panas lho," tanya Dita.
'Hmm kayaknya aku juga harus punya deh dress kaya gitu', Sari berdesis dalam hatinya.
"Aku cari tempat teduh aja nanti, ga mau yang panas-panas," jawab Ica
Titt...titt...titt….
Klakson mobil Abra mengagetkan mereka,empat sejoli itu pun bergegas keluar rumah, dan seperti biasa Dita kebagian ngunci Asrama, yaa Dita mungkin yang tidak terlalu obsesi terhadap Abra, baginya kalau jodoh nggak akan kemana dan kalau tak jodoh kenapa harus dipaksakan.
Mereka pun segera memasuki mobil Abra, dan seperti biasa, Ica selalu menempati posisi di samping Abra apalagi hari ini ia begitu percaya diri akan penampilannya yang dapat meluluhkan hati mas Abra, bukan hati tapi iman kali ya hehe.
"Hai semua kayanya wajahnya pada berseri-seri ya hari ini," sapa Abra ceria
"Iya dong kan mau Alan-alan," jawab Wati lebay
"Ayo mas, entar keburu siang keburu rame truss kita nggak kebagian tempat," ajak Ica sedikit manja
Sepertinya Ica cukup paham trik menggoda lawan jenisnya, sehingga membuat teman-temannya agak jealous melihat tingkahnya
"Hmm Ica kok kaya udah akrab banget ya sama mas Abra?" Tanya sari pelan ke Dita
"Kamu kaya ga tau dia aja, jangankan sama mas Abra sama tukang somai yang baru kenal aja dia bisa menyek-menyek", sahut Dita dengan nada agak geli.
"Haha.. masa sih dit" Sari pura-pura ga tahu.
"Hmm kaya baru kenal kemaren aja sama dia," ucap Dita.
Perjalanan ke pantai kurang lebih 45 menit karena Abra mengemudikan mobilnya dengan santai atau mungkin Abra sedikit grogi karena melihat penampilan Ica yang cukup menawan duduk disampingnya, apalagi mini dress yang dikenakan Icha terlihat semakin pendek saat dia duduk, terang saja sebagai lelaki normal Abra merasa sedikit terpancing melihat paha mulus icha, tapi Abra berusaha menutupi ke grogiannya.
Hmm.. apakah Abra menyukai cewek yang seksi dan menggoda seperti Ica, atau mungkin Abra hanya mengikuti nalurinya sebagai lelaki yang akan terpana bila melihat keindahan, Duhh.. mas Abra jangan bikin yang lain patah hati dong.
Ini baru dimulai lho Mas, jangan terburu-buru biarkan mereka menunjukkan sisi kelebihannya masing-masing, tuh liat si Sari ga kalah manis dari ica, lebih kalem, terus kalau dilihat-lihat wajah Sari lebih manis dari Ica hanya saja penampilan Sari hari ini kalah seksi sama Ica.