"Mas Khalil?"
"Iya. Senior Ardan di Cairo. Dia dapat gelar doktornya tahun kemarin dan langsung pulang ke tanah air. Kemarin sempat kaget saat ketemu di ruang tamu lagi ngobrol sama abah. Entah apa yang mereka bicarakan."
Ratih mengangguk paham. Bersemu merah wajahnya. Rupanya Azzam telah berkunjung tanpa memberitahunya. Dan pria itu cepat sekali bertindaknya.
"Wajah kak Ratih memerah. Capek banget ya pasti? Ya udah deh, kakak mandi dulu terus istirahat sana. Ardan gak ganggu lagi. Ardan pamit, mau ke asrama santri dulu. Assalamu'alaikum."
Ardan berlalu.