"Gak ada tahu terima kasihnya banget. Udah dibeliin cemilan juga," gumam Zibran dengan suara yang sengaja dikeraskan.
"Ikhlas gak, sih? Perlu saya bayar?"
"Nggak! Becanda. Makan. Lanjut makannya. Bila perlu, ntar gue pesenin lagi go food." Zibran jadi sedikit menciut, entah kenapa ia seperti mengusik induk singa hari ini. apakah ia salah meminta gadis itu membantu pekerjaannya? Ia, 'kan hanya sedikit mengganggu karyawan maganya sendiri. Kalaupun ia kerjakan sendirian di kantor segede ini, ia jamin dirinya tidak bisa bertahan lama dalam kurun waktu satu jam.
"Waaah pak Zibran emang baik banget, ya. Saya pesen pizza sama humberger jumbo aja ya, pak." Selina menyahut dari balik mejanya dengan mulut penuh. Makannya belum dikunyah habis sudah pesan lagi.
"Selina embem. Nanti bayar sendiri langsung ke abang drivernya, yah."
"Yah peliit!"
"Kerja, Sel! Kerja! Makan mulu yang dipikirin. Heran deh,"