"Dari sekian banyaknya yang ngajak, masih belum ada yang cocok?"
Okta mengangguk lemah, ia juga ingin menikah di usianya yang telah melampaui usia menikah. Tapi apalah daya, hatinya tak terpaut satu pun kepada pria yang datang padanya dengan sebuket rangkaian bunga serta kotak cincin berwarna merah dan syair-syair manis untaian kata cinta.
Bahkan tak jarang ibunya mendesak agar ia segera menikah, ia sering diberi wejangan dengan kalimat, 'Jangan menjadi wanita yang pilih-pilih. Bila alasannya karena cinta, cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya karena kebersamaan dan terbiasa. Lebih baik bersama dengan pria yang mencintai kita daripada dengan kita yang mencintai. Sebab cinta pria itu memberi, mengayomi dan mengasihi dengan tulus,' lalu akan berakhir dengan pertanyaan pada siapa pria yang ia tunggu.