"Apa yang terjadi pada Ratna sampai dia menyembunyikan hal sebesar ini dari kaknya sendiri?"
Hakim bungkam. Ia sendiri bingung bagaimana harus menjelaskan. Pasalnya alasan itu pun bukan ia yang pegang. Jawaban apa yang diinginkan gadis di hadapannya ini. Terlalu banyak luka yang harus dibuka kembali jika ingin menceritakannya. Dan jelas, itu bukan hal yang bagus untuk kesehatan jiwanya yang retak.
"Jawaban apa yang kamu ingnkan?"
"Jawaban yang ada."
"Bukannya abah dan umi sudah memberitahumu?"
"Ayolah, Mas. Kita tahu, apa yang diketahui abah dan umi itu setengah dari kebenarannya."