Ratih menyengir. "Kemarin maunya Ratih kasih tahu. Tapi tidak jadi karena Abah dan Umi sepertinya sibuk sekali dengan persiapan pernikahan Ratna."
"Jadi rencana kamu gimana, Nduk?"
Ratih tersenyum simpul. Ia menjelaskan kepada abah dan uminya tentang bagaimana rencananya dalam menempuh pendidikan lanjutan dan menuntut ilmu seluas-luasnya. Ia pernah mendengar suatu firman yang mengatakan bahwa; Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Dan tuntutlah ilmu itu hingga ke negeri cina sekalipun. Bahkan Abahnya juga pernah berpesan kepadanya bahwa ilmu itu tiada habisnya, ilmu dituntut, dipelajari, ditelaah dengan baik dan benar lalu diamalkan dalam kehidupan. Ilmu itu sudah kita pelajari semenjak Allah meniupkan ruh pada segumpal daging di dalam rahim ibu.