Sepanjang perjalanan hening, hanya di isi dengan deru mesin mobil dan desau angin dari luar jendela. Azzam merasa sedikit risih berada satu mobil dengan seorang wanita sekalipun itu temannya sendiri, pasalnya ia tidak pernah membawa perempuan lain selain mamanya dan orang lain yang pertama kali dibawa adalah Ratih dengan temannya, tetapi anehnya saat itu Azzam tidak merasa risih sama sekali, justru ia merasa senang. Mungkin karena dirinya cinta dengan Ratih, maka dari itu ia merasa senang dan hanya ingin berduaan terus dengan gadis itu. Tapi sayang, gadis itu masih harus membuatnya menunggu.
Sementara Okta, gadis itu merasakan debar jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya. Tidak menyangka bila pemuda di sampingnya ini akan menemaninya setelah sekian lama ia tidak bisa satu mobil berduaan sedari dulu. Gadis itu tahu jika Azzam selalu menjaga jarak dari berinteraksi dengan perempuan mana pun selain keluarganya. Ini kali yang pertama ia diizinkan menaiki mobil pria ni.