"Tidak apa-apa. Saya bisa nunggu kamu sampai hatimu mantap padaku. Aku percaya, apa pilihanmu nanti, itulah yang terbaik menurutmu. Kamu memang harus memikirkannya dengan matang-matang, karena ini menyangkut kehidupanmu seterusnya sampai jiwa terpisah dari raga. Dan sebagai kawan untuk menuju Jannah-Nya."__AYTB.
__________________________
"Udah, Rat? Ayok!" ajak Nilam setelah selesai menaruh piring kotor di sink. Terlihat Ratih menyalakan keran untuk mulai mencuci piring.
"Eh mau ngapain? Gapapa, gak usah. Nanti bik Sumi sama Dara aja yang nyuci piringnya. Lagian kamu itu, 'kan tamu di sini. Masa tamu nyuci piring, sih," cegah Nilam sembari menarik tangan Ratih untuk sedikit menjauh.