Azzam kembali membaca dokumen yang sempat terjeda. Ia memberikan sentuhan highlight color pada teks yang membutuhkan perbaikan dan informasi yang perlu diketahui lebih jelasnya hingga semua isi dokumen itu tuntas.
Setelah selesai dengan dokumen digital dalam layar monitor tersebut, Azzam menyeruput kopinya yang ternyata menyisakan sedikit hangat. Dalam sekali tandas kopi itu diteguknya.
Azzam menyandarkan kepalanya pada leher kursi. Memutarnya ke belakang menghadap jendela bening besar yang menyuguhan pemandangan kota berupa gedung-gedung tinggi pencakar langit dan situasi lalu lintas di bawah sana yang padat dengan suara deru mesin kendaraan serta kelaksonnya.