Alby dan Kinan sontak berpandangan, seolah saling memberi isyarat lewat mata, lantas keduanya menatap Ratih dan mengangguk menyetujui. "Boleh, Tante."
"Nah ini bibik bawaiin cemilan tambahan lagi. Makan yang banyak ya biar cepat besar dan jadi orang hebat."
Bik Asih datang dengan membawa serta nampan berisi segelas Teh beserta tiga piring kue kering. Tangannya cekatan merapikan tempat untuknya menaruh makanan yang dibawanya dan Teh diangsurkan ke hadapan Ratih.
"Makacih, Nek Acih."
"Sama-sama, Non."
"Non, Ratih. Tuan akan pulang sebentar lagi, mohon Enon tunggu di sini bersama dengan Non Kinan, ya?"
"Iya, bik tidak apa-apa. Ratih juga ke sini pengen ketemu Kinan. Kangen banget sama si manis ini."
"Non Ratih cantik sekali. Cantiknya luar dalam, in sya Allah. Kalau begitu, bibik tinggal ke dapur dulu ya."