"Minggu besok, Kinan mau jalan-jalan sama Ayah, tidak? ada tempat yang ingin Kinan kunjungi?"
Berbinar-binar wajah Kinan menatap Ayahnya. "Cungguh Anyah? Inan boyeh itut calan-calan?"
"Tentu dong, sayang. Kita pergi ke tempat mana pun yang Kinan mau dan beli apa pun yang Kinan pengen."
"Oce Anyah. Inan mau main ce moll aja. Kak Albin biyang ada koyam becar belisi banyak boya. Inan mau pelgi ke cana, Anyah."
"Oke. Ayo kita pergi dan main sepuasnya. Deal anak Ayah?"
"Diill." Kinan menjawab antusias, pada binar maniknya yang cerah itu terdapat ketidak sabaran menanti hari minggu datang bertandang. Menghabiskan seharian penuh bermain bersama Ayah di luar rumah membuat Kinan jadi tidak sabaran.
"Sebentar lagi mau azan Isya. Kita solat dulu baru makan ya, Sayang?"
"Ya, Anyah."
"Duh pinternya anak Ayah. Anaknya ciapa cih cantik begini?"
~***~