"Itu satu-satunya novel yang ditulis Hamka RA yang identitasnya bahkan tidak terbaca sama sekali. buku itu terbit tiga tahun lalu dan tanpa ada yang tahu identitas sesungguhnya penulisnya." Jelas Azzam menerangkan perihal novel yang digenggam Ratih. Ia membaca buku itu atas rekomendasi seorang teman sewaktu ia masih di kairo, awalnya ia tak berminat membaca novel semacam itu sebab bukan seleranya. Tetapi karena tidak memiliki buku bacaan ringan lainnya, maka jadilah ia membaca buku itu dan atuh cinta pada bab pertama. Dalam dua jam ia menghabisi semua halaman novel itu, bahkan dibacanya berulang kali hingga hapal betul sebab jatuh cinta dengan rangkaian kata demi kata yang dibalut dengan diksi yang padu, rasanya ringan dan berat di waktu yang bersamaan.