"Dalam benang takdir, tak pernah ada yang lurus dan mulus. Selalu saling melilit dari satu simpul ke simpul lainnya hingga pada akhirnya akan bertemu dengan ujungnya. Begitulah takdir dibalut dalam keunikan dengan kejutan yang tak terduga."___AYTB
__________________
"Daaah Anyah. Accalamu'alaikuum!"
"Daah, Sayang. Wa'alaikumsalam. Bik Asih titip tolong jaga Kinan, ya."
"Iya, Aden."
"Beritahu pak Mamad untuk mengantar Bik Asih dan Kinan dengan mobil saya. Kita pergi menggunakan mobil kantor," titah Hakim setelah Bik Asih dan Kinan lenyap di balik pintu.
"Baik, pak." Anggun menundukkan kepalanya sedikit lalu berlalu pula dari hadapan pria itu. Anggun adalah salah satu dari dua sekretarisnya, keduanya memiliki kinerja yang bagus dan sangat bisa dihandalkan.
Hakim beranjak dari duduknya, menuju dekat jendela besar yang terdapat di belakang kursi mejanya itu. Dari sana, ia bisa melihat kota metropolitan yang begitu padat, berpolusi dan amat panas dengan teriknya matahari siang.