"Lihatlah, bukankah aku seperti bunga mawar itu? Yang kau rawat sepenuh hati seolah kau suka terhadapku. Padahal keberadaanku saja telah membuatmu terus terluka oleh duriku."__AYTB
_____________________________
"Kamu kenapa? Kamu habis nangis?" tanya Azzam pelan seraya menyentuh pundak Ratna. Wangi sampo tercium samar dari rambutnya di balik jilbab yang menutupi kepalanya. Hakim tahu bila Ratna baru selesai keramas.
"Telah berapa banyak hal yang Mas sembunyikan dari Ratna?" tanya gadis itu dengan suara seraknya. Ia enggan berbalik menatap Hakim. Ia ingin marah besar dengan meneriaki Hakim, tetapi dia adalah suaminya dan ia tidak pantas meninggikan suaranya di hadapan Hakim sekalipun ia sangat maah akan lelaki iitu.
Kening Hakim berkerut bingung. Pada wajah lelahnya terbaca kalimat yang mengandung tanya atas pertanyaan Ratna. "Maksudmu gimana, Na?" tanyanya tak mengerti.