"Siapa kau? Apa maksudmu kalau Planet Theor jarang menjumpai malam?" Emely langsung melontarkan pertanyaan pada seorang pria yang berhasil mengejutkannya. Pakaian orang itu tampak tertutup dengan bahan yang tebal.
Pria itu pun mendekat seraya menjawab, "Aku Willard, seorang astronot dari Invizibila." Suaranya terdengar dari balik helm luar angkasa yang juga ia kenakan. "Di planet ini waktu siang hari lebih panjang. Sementara malam hari hanya datang sebentar."
Bola mata Chris hampir saja keluar mendengar penuturan tersebut. "Kau pasti bergurau!" serunya.
Sesaat setelah Chris berucap, tiba-tiba suasana berubah secepat kilat. Langit biru cerah kini tergantikan oleh hitam pekat. Hanya ada setitik cahaya yang terpancar di atas sana, yaitu dari sebuah bulatan seperti bulan cincin. Entah itu benda langit atau apa sebenarnya. Selang beberapa detik, sebuah jalur layaknya petir kini datang menerpa bulatan cincin tersebut. Menciptakan gemerlap jingga di tengah kegelapan.