Terik sinar matahari di hari itu semakin membakar amarah orang-orang pribumi di timur laut itu,Mereka sudah muak dengan semua penindasan yang dilakukan oleh orang-orang barat.
"Serang..... Usir mereka dari tanah leluhur kita" Teriak seseorang yang berdiri di depan ratusan atau bahkan ribuan orang .
Ya saat itu semua orang pribumi timur laut itu berkumpul , Dari buruh tani , Pedagang , Pemilik lahan , Santri , Tetua tetua adat , dan masih banyak lagi .
Mereka bersatu saling bahu membahu untuk mengusir orang-orang barat yang menjajah negri mereka,Mereka bahu membahu untuk mengambil kursi yang seharusnya menjadi milik mereka dan di duduki oleh orang asli pribumi pilihan mereka .
Beberapa orang terpelajar dari timur jauh itu memilih melakukan perlawanan melalui dialog dan merundingkan tentang timur laut itu dimeja perundingan di depan negara negara besar yang memiliki kemerdekaan dan mengatur kursi mereka sendiri .
"Kami meminta kalian orang-orang barat angkat kaki dari timur laut lalu mengakui keberadaan kami dan mengembalikan kursi milik kami" Ucap katno memulai perundingan.
"Enak saja kamu bicara,Kami sudah mengeluarkan banyak biaya untuk membangun timur laut" Kata beil sebagai perwakilan orang-orang barat.
"Membangun kata kalian,Apa tidak salah biacara anda,Bukan kah selama ini timur laut lah yang memberikan kalian uang maaf tepatnya kalian merampas uang dari timur laut untuk kepentingan kalian" Jawab Ata yang juga ikut rombongan terpelajar timur laut dalam perundingan itu.
"Yang benar saja,Lihat lah siapa yang membangun jalan jalan di timur laut,Siapa yang membangun perusahaan listrik disana,Yang membangun transportasi kereta dan menggeliatkan perdagangan disana" Ucap Land perwakilan orang-orang barat yang lain dengan ketus .
"Kalian membangun semua itu hanya untuk dinikmati oleh orang-orang barat yang tinggal disana sedangkan warga pribumi hanya kalian jadikan budak seperti sapi perah"Jawab katno sambil memperlihatkan foto foto warga pribumi yang dipaksa untuk bekerja di bawah pengawasan dan tekanan dari orang-orang barat .
Seketika semua perwakilan negara-negara yang menengahi dan menjadi hakim di perundingan itu terkejut melihat foto foto yang di tampilkan katno.
Di sisi lain di bawah terik mata hari pertempuran terjadi begitu sengit , warga pribumi melawan pasukan orang-orang barat.
Berbagai macam alat di jadikan warga pribumi sebagai senjata dari pisau dapur , parang , cangkul bahkan bambu mereka gunakan.
Meski kalah dalam hal peralatan tempur namun warga pribumi menang jumblah dan semangat yang berkobar kobar,Semangat untuk mengambil kursi mereka yang dulu dirampas secara paksa dan licik.
Perlahan tapi pasti orang-orang barat mulai mundur tidak mampu menahan amukan pribumi yang sudah kalap itu,Walau banyak yang terbunuh namun orang-orang pribumi terus berdatangan menyerang dan berhasil menghabisi beberapa orang barat.
Melihat gelombang perlawanan yang tidak berhenti berdatangan pimpinan orang barat itu memerintak kan mundur.
"Mundur kembali ke markas besar" Ucap Pria berbadan tinggi dan berkumis itu.
"Tapi pak senjata kita lebih canggih dari mereka kita bisa menghabisi mereka"Sanggah seorang anak buahnya.
"Bodoh kamu lihat lah berapa banyak yang sudah mati tapi mereka terus saja berdatangan dan jumblah nya bertambah apa kamu mau mati konyol hah,Lihat mereka menyerang tanpa perlindungan apapun itu artinya mereka memang sudah siap mati"Jawan sang pemimpin.
"Mundur sekarang nanti kita atur strategi kembali di markas besar"Teriak sang pemimpin.
Melihat orang-orang barat itu mundur warga pribumi pun bersorak sorai,Setelah semua orang barat itu mundur mereka mengumpulkan jenazah teman teman mereka yang gugur dimedan perang untuk di kebumi kan.
Di meja perundingan perwakilan barat mendapatkan tekanan dari negara-negara lain,Mereka meminta perundingan di tunda sementara dengan alasan untuk menyelidiki apa kah benar yang terjadi di timur laut seperti yang di katakan perwakilan timur laut itu .
Para perwakilan terpelajar dari timur laut di kawal pulang dan di jaga dikediaman mereka oleh negara-negara yang menjadi hakim agar memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepda mereka .
"Ta bagaimana menurut mu apakah kita berhasil membuka kebenaran yang terjadi di timur laut"Tanya Katno yang duduk didalam mobil bersama Ata menuju tempat sementara mereka tinggal.
"Sepertinya mata dunia sudah mulai terbuka dan bisa melihat kebenarannya no" Jawab ata.
"Ya mudah-mudahan saja kursi milik kita bisa kembali kepada kita"Katno berkata lirih.