Hidup memang penuh rencana. Apalagi, dengan basic Karissa yang memang penuh dengan kejutan juga keajaiban yang tidak bisa dia hentikan rasa syukurnya.
Pelan-pelan, usahanya demi menjadi seseorang yang tidak berkerja di bawah naungan orang lain pun terpenuhi. Semua berkat seorang pria yang sampai hari ini masih memantau kehidupannya. Tapi, di sisi lain, Karissa tentunya harus paham bahwa pria itu juga memiliki kekasih.
"Kak, Lattenya satu ya. Kentang gorengnya jangan terlalu lembek."
"Oke. Kering banget, hampir setingkat di bawah keripik, Masnya?"
"Begitu juga boleh." sambung sang pembeli.
Memang sebelum membuka usaha kedai kopi juga tempat nongkrong, Karissa mulai adaptasi dengan lingkungan sekitar juga tetangga neneknya. Mungkin karena tidak terlalu pandai mengakrabkan diri, Karissa lamban bisa mengetahui apa yang akan membuat orang-orang mampir ke kedainya.