Memang sih, apa yang dikatakan Gara benar adanya. Nikah bukan perkara mudah, gak semudah membalikkan telapak tangan bukan? Ayolah, kasih satu alasan Genta selain mencintai Jelita kalau mereka harus nikah sesuai jadwal yang diharapkan mama Sita.
"Merasa terbebani ya? Kalau gitu, jangan. Biar gue dulu, terus lu iri gitu. Betapa indahnya pernikahan karena kita sedang membangun rumah dan kandang baru, rumah yang benar-benar jadi tempat kita pulang setiap harinya. Gen, udah segede gini pasti merasa gak enak cerita sama orang tua betapa kejamnya dunia. But, lu pasti akan merasa lega cerita sama pasangan lu nanti. Lagian, Jelita adalah wanita yang open minded kok. Jadi, semisal nanti lu lagi kalah sama keadaan, lu bakalan punya tempat yang bisa dengerin lu. Agree?"