Rasanya memang masih tidak terima berdekatan dengan orang yang sudah membohongi kita, tapi tidak mungkin selamanya Rani akan bersikap acuh tak acuh seperti itu.
Ya, dia tidak ingin menjadi anak yang durhaka. Maka baiklah, tanpa menunggu lama, Rani pun tetap menganggap Pradipta menjadi seseorang yang berjasa di hidupnya.
"Are you okey, Yah?"
"Tentu saja. Ayah tidak akan mencalonkan diri menjadi apa-apa. Kamu tahu, ayah pernah punya janji pada ibumu dulu untuk membuatkan toko kue. Ayah tidak pernah memaksamu untuk masuk ke dunia kedokteran bukan?"
"Memang aku yang mau. Aku tidak suka tiba-tiba saja kehilangan seseorang yang memang meninggal lantaran sakit. Ya, aku hanya ingin belajar lebih banyak tentang stroke dan penyakit jantung."
Apa pun yang mengenai ibunya, Rani pastikan akan bisa mengupas tuntas. Lagian, dia mana sanggup melihat banyaknya orang yang terus -terusan merasa tidak berdaya saat penyakit itu selalu menyerang.