Rasa sakit hati lantaran menerima fakta baru, meskipun dipikir panjang, Rani tidak bisa lagi menyimpan rasa sakit hatinya. Dia adalah perempuan tersial menurut versinya. Menurutnya, kenapa sih, hidup gak pernah begitu adil pada orang-orang yang masih baik sampai hari ini?
Dia mengutuk hidup yang terus-terusan memberinya kesakitan. Untuk saat ini Rani memilih untuk tidak kemana-kemana hanya berdua saja dengan Gara.
"Kamu udah bangun? Mata kamu kayak mata panda. So, kalau kamu masih ngantuk, kamu nggak mau cerita sama aku, kamu nggak mau ngurangin rasa kesal kamu terhadap dunia, kamu tidur lagi aja, soalnya nanti aku mau ke kampus dulu, boleh?"
Rani masih diam. Menatap Gara sekali lagi dan ingin dipeluk. Sebagai pria yang peka akan kode-kodean begini, akhirnya Gara memeluk Rani seerat-eratnya.
"Kalau Kamu memang nggak bisa cerita apa-apa ke aku enggak apa-apa ini mungkin bukan waktunya. Tetapi kamu harus tetap makan Rani, aku nggak mau kamu sakit."