Taman-taman di Jakarta mungkin bagi Gaara memang tidak memiliki makna apa-apa. Tapi semenjak dia mengajak Maharani ke tempat yang mungkin belum pernah perempuan itu injakan mulai sekarang Gara akan selalu mengingatnya.
"Kamu kedinginan?"
"Tidak. Memang tadi aku izin ke pengawal untuk acara pertemuan. Biasa, aku hidup bagai ratu tapi sepi."
"Karena?"
"Orang rumah selalu sibuk dan akhirnya aku memilih untuk sibuk dengan duniaku sendiri."
Tebakan Gara mungkin benar, kalau sebenarnya Maharani adalah perempuan yang memiliki banyak rahasia pun dengan kehidupannya. Meras tidak baik-baik saja lantaran hidup bagai di penjara adalah wajar bukan?
Bagaimana bisa perempuan yang umurnya lebih dari 15 tahun selalu mendapat penjagaan ketat. Memangnya Rani ini anak presiden?
Tapi karena mereka baru saja dekat, sangat tidak etis untuk bertanya banyak hal bukan?
"Apakah ada tempat yang ingin kamu kunjungi malam ini sebelum aku mengantarkan kamu pulang?"