Sekitar jam delapan, Raja sudah rapi dengan pakaiannya. Pria itu bangun lebih awal untuk membuatkan sesuatu untuk Ratu. Suhu tubuh istrinya tidak tinggi seperti semalam, karena banyak pikiran, namun pria itu tetap menyarankan untuk tetap pergi ke rumah sakit, meskipun tahu biaya di Jerman sangat melangit. Tapi tetap, kesehatan istrinya tetap berharga.
"Aku benar gak apa-apa, Dear. Cuma butuh istirahat saja."
"Apakah gara-gara makanan di apartemen kemarin? Akan ku pastikan mereka mengecek bahan makanan. Kalau perlu uji laboratorium semua menu."
Ratu berdecak geli. Mulutnya masih mengunyah sop ayam buatan Raja. Perutnya sudah enakan, tidak seburuk semalam.
"Aku gak perlu mandi? Masa iya nanti di periksa bau asem gini?"
"Sepulang dari periksa aja, sayang. Kamu cuci muka saja. Apa aku perlu menggendongmu? Atau kubawakan air ke sini?"