Akhirnya adegan obok-obok pun berhenti, karena hampir 2 jam kami melakukannya. Kadang Raja yang mengambil kuasa penuh, kadang pun Ratu yang menjadi kemudi. "Aku jadi males mandi, yang," kata Ratu sambil memeluknya dari belakang.
Raja tahu Letta belum tidur. Mereka memang kelelahan, tapi rasanya berhimpitan seperti ini membuat betah untuk terjaga. "Kita pulang besok siang aja gimana? Ini udah jam 11 malam, aku yakin kamu gak bisa jalan besok pagi."
"Tapi kalau Mama dan mom nyariin gimana?" Ratu sedikit menoleh.
"Yah, bilang aja lagi menikmati waktu berdua."
Tangan keduanya masih aktif untuk memainkan miliknya, eits bukan yang itu ya. Raja tau dia masih keperihan. Maaf ya sayang, abisnya enak sih.
"Lagian kan mama pasti juga di temani Mamaku, sayang. Aku capek, kamu juga kan?" Raja tersenyum, terlihat dari belakang pipinya yang sedikit naik.
"Terserah deh, tanganmu jail banget sih. Udah ah, Beb. Aku mau tidur." protesnya. Mereka mulai melepaskan tangan dan menyelimuti tubuh.