Pagi hari yang biasa-biasa saja. Di saat para burung dan hewan-hewan lain sudah sibuk mencari makan untuk keluarga mereka, maka lain halnya dengan Hendar yang masih terlelap di atas tempat tidurnya.
Dia tidur sendiri tanpa didampingi oleh Baby. Entah kemana Baby, jelas di tempat tidurnya dia sudah tidak ada. Di penjuru kamar pula tidak terlihat batang hidungnya. Lalu, kemana gadis 18 tahun itu?
"Hem." Hendar bergumam seraya meraba-raba tempat tidurnya. Tangannya mencoba mencari keberadaan Baby yang semalam memang tidur bersama dengannya.
Hendar terpelongo ketika tahu Baby sudah tidak ada di tempat tidur.
"Astaga, kemana dia? Sepagi ini dia sudah pergi? Dasar, Baby, Baby," terkekang dia yang harus sabar menghadapi sifat istrinya.
Hendar bergegas turun dari tempat tidur. Dia tak perlu mandi atau mencuci mukanya. Karena dia masih wangi dan itu tidak perlu ia lakukan.
Melenggang pergi dari kamar. Lalu, menuruni anak-anak tangga seraya memanggil nama istrinya.
"Baby! Baby!"