Bruk ....
Tanpa sengaja Anjali menabrak seseirang setelah dirinya keluar dari lift.
"Maafkan, saya Tua-n ..."
Matanya terbelalak besar, sesaat melihat wajah orang yang dia tabrak. Sosoknya tidak asing bagi Anjali. Pria bertubuh tinggi, lengan berotot kekar dan mata yang berwana kecoklatan.
"Al-di?" Jari telunjuknya menunjuk tepat di ujung hidung pria itu. Sementara sang pria yang memakai kacamata hitam tersebut memalingkan wajahnya.
"Aldi!" Anjali berteriak heran. Benar, wajah itu memang tidak asing. Ciri-cirinya sangat jelas dia--Aldi. Mantan tunangannya tiga tahun yang lalu.
"Maaf. Dokter salah orang."
Pintu lift terbuka kembali, sebab ada yang datang. Aldi begutulah namanya segera masuk. Tanpa lama-lama dia segera menutup pintunya. Anjali mencoba mengejar, tetapi dia tidak bisa melakukan itu.