Berlanjut.
Luna duduk hanya memperhatikan saja. Sedangkan Hendry sedang berusaha keras mencari ikan yang besar di tengah sungai yang berarus deras itu.
Di bawah terik sinar surya yang menyengat. Tanpa mengeluh Hendry terus mencari ikannya. Sampai sekarang belum ada satupun ikan yang didapatnya.
Semula Luna yang menunggu hanya diam saja. Sesekali dia melempar batu-batu kerikil itu ke dalam sungai, namun itu saja tidak bisa menghilngkan rasa bosannya.
Hingga….
"Hei, tuan Rimba! Di mana ikannya? Aku sidah lapar, dan bosan! Di sini juga mulai panas. Apa kau akan membiarkan wanita cantik seperti aku ini terus menunggu di sini saja, sampai tubuhku menghitam!"
Luna berteriak sesuka hatinya, dengan tujuan agar Hendry mau menghentikan pencarian ikannya dan pergi dari sungai itu. Namun, seakan membisu Hendry tidak menggubrisnya sama sekali, dan sebaliknya dia hanya fokus dengan pencariannya saja.
"Hei, tuan Rimba!"