Berlanjut.
Setelah mengobati gadis itu Hendry memutuskan untuk melenggang pergi meninggalkan gadis tanpa nama tersebut seorang diri di hutan anta berata ini.
"Hei tunggu!"
Ketika Hendry yang mulai jauh, mendadak gadis tersebut memanggil namanya. Sepertinya dia menurunkan gengsinya demi keselamatannya juga.
Merasa terpanggil, Hendry berbalik arah melihat dia. Rupanya dia tampak bersedih dan tak terlihat seperti wanita yang sombong.
Sedikit perasaan kesal dan menahan keras kepalanya tersebut. Gadis itu berjalan mendatangi Hendry.
"Baiklah. Aku akan ikut denganmu!"
Dengan nada acuh dia mencoba menerima tawaran Hendry sebelumnya. Mungkin bagi seorang gadis yang berpenampilan mewah seperti dirinya memang tidak pantas tinggal satu atap dengan pria yang baru dikenalnya. Terutama dia pria miskin yang juga kumuh.
Namun, mau dikata apa. Gadis ini mau tidak mau, suka tidak suka harus menerima tawaran tersebut agar tidak ada serigala yang menyerangnya lagi.