Berlanjut.
.....
"Apa?"
"Apa yang kau katakan tadi?"
"Kekasih?"
Wu Yi Fan datang mendekat. Kali ini sorot matanya cukup berbeda dari yang sebelumnya. Dia, jika mendengar adiknya membicarakan tentang 'kekasih' maka rasanya jantungnya itu ingin meledak.
Lihat saja setelah ini, pasti Wu Yao akan dimarahi oleh nya.
"Jadi, kau ingin pergi ke Qing, hanya untuk mencari kekasih?!"
Bruk.... Memukul meja. Kedua tangan nya mengepal, dan menjadikan meja yang tidak bisa berbica itu sebagai luapan emosinya.
Sekali pukulan membuat Wu Yao sontak terkejut. Rupanya yang lugu tiba-tiba tertunduk takut. Ini lah yang terjadi jika dia tidak bisa menjaga mulutnya. Dia selalu saja bicara seenaknya. Sudah tahu kakaknya itu sensitif, masih saja berkata sembarangan.
"Jawab pertanyaan ku!" bentaknya, dan disertai dengan memukul meja satu kembali.
"Iya!"