Guru Jia datang menuju gerbang utama, disana sudah banyak murid yang berkumpul secara berkelompok, lalu ada pula Ketua Chen serta Guru Bae yang sudah hadir disana.
"Kakak!"
Jia berdiri berdampingan dengan Ketua, "Guru Jia!" hormat beberapa murid yang melihat kedatangannya disana.
"Adik Jia!" Ketua Chen melihat kedatangan Jia di dekatnya. Dia yang sedang menggenggam sebuah gulungan kertas tipis pun menggeramnya dengan erat.
Di remuk kertas berusaha warna coklat tersebut di dalam kepalan tangannya.
"Ada Apa ini kakak, Apa yang terjadi disini? Murid ku berkata bahwa ada seorang prajurit istana yang datang ke Wu Dang. Benarkah kabar yang ku dengar ini?"
Jia bertanya dengan rasa penasaran nya, dia benar-benar ingin tahu ke aslian dari kabar burung yang di dengarnya tadi.
Di bawah, Guru Bae sedang memeriksa keadaan seorang laki-laki yang terkapar sekarat di atas tanah. Di atas tubuhnya tertancap sebuah anak panah dengan ujung mata pisaunya berbulu merak berwarna hijau.