Berlanjut.
"Yunnn!" terjatuh tangan Ru Yen yang sedang menyentuh pipi Yun itu.
Ru Yen telah menutup kedua matanya, dan itu adalah tarikan nafas terakhir Ru Yen. Ru Yen pun menghembuskan nafas tepat di pelukan Yun.
"Ru Yen...!" teriak Yun saat mendekap Ru Yen. Air mata Yun terus mengalir membasahi pipi nya. Terpukulnya Yun ketika kematian Ru Yen tersebut.
Yun melepakan pelukannya. Yun terbangun dan berdiri gagah di atas tanah kembali. Rasa sakit yang tadi semuanya telah hilang, sekarang Yun telah bangkit dan tidak seperti tadi yang lemah.
"Jika ayah ingin menghukum ku maka ayah bisa menghukum ku, tetapi jangan lah ayah menghukum orang lain yang tidak berdosa." tutur Yun.
Garis bawah matanya memerah. Sorot matanya berubah cepat. Rasa pilu ini membuatnya menjadi laki-laki yang lebih kuat kembali.
"Jger!"
"Jger!"...