Ketika Adhisty mencoba mengingat dimana dia bertemu Raja Gustaf, Raja Gustaf sudah berjalan ke Adhisty.
Raja Gustaf membungkuk dan mencoba melihat Adhisty. Sepasang mata dingin menatap Adhisty, tanpa tau apa yang dia lihat.
Adhisty tidak merasa takut sehingga dia tidak mundur.
Adhisty tersenyum dan berkata,"William sangat luar biasa, brilian, dan sangat menarik."
Raja Gustaf sepertinya lebih bahagia ketika mendengar pujian dari Adhisty.
Dia memandang Adhisty dengan sedikit minat di matanya,"Kesepian itu menarik? Belum ada yang mengatakan padaku bahwa kesepian itu menarik."
Raja Gustaf berdiri tegak dan menatap Adhisty,"Terima kasih, siapa namamu?"
Adhisty tersenyum,"Punggawa Santoso."
"Adhisty?" Raja Gustaf menyebut nama itu beberapa kali,"Lulu mengirimmu ke sini, tapi itu adalah hal yang benar jadi aku harus memberinya hadiah yang bagus."