Mia terbiasa hidup mewah, dia tidak bisa hidup miskin.
Helmi tidak berani melihatnya, dan keluarga Hermawan juga mengambil alih uang saku Helmi, dia tidak punya banyak uang untuk Mia.
Para siswa dari sekolah kejuruan itu cukup murah hati kepada Mia, sering mengajaknya makan makanan lezat dan membeli pakaian dan tas bermerek terkenal.
Setelah sekian lama, akhirnya Mia tidak akan menjalani kehidupan yang sulit.
Setelah siswa tidak menginginkannya, dia pertama-tama menghabiskan uang dari menjual perhiasan.
Padahal, uangnya Mia cukup banyak, kalau ditabung akan cukup untuk lebih dari sepuluh tahun.
Namun, Mia tidak bisa menghemat uang.
Uang itu hanya bisa keluar masuk, dan sebagian besar uang di tangan Mia hilang dalam waktu singkat.
Mia sedang terburu-buru.
Dia tidak ada hubungannya, dia tidak mau menurunkan kualitas hidup, dan tidak ada yang mendukungnya.